Winda, adalah ceweq kelas 2 sma, berumur 16 tahun, dia sangat cantik dan
sexy, mukanya sepintas lalu mirip dengan Selma Blair, bibirnya ranum,
kulitnya putih, kakinya jenjang, lehernya tinggi mulus dan dadanya
lumayan montok.
Banyak cowoq yang suka sama Winda tapi, Winda belum bergeming karena
masih memikirkan study. Orang tua Winda tidak terlalu kaya mereka
bekerja kepada orang tua Susy, yang juga teman sekelas Winda. Susy
selalu merasa iri dengan Winda, walaupun Susy cantik tapi cowoq2 lebih
suka kepada Winda. Kalau bicara Susy selalu ketus kepada Winda, karena
Susy menganggap orang tua Winda adalah anak buah ayahnya dan Winda
secara otomatis drajatnya juga harus dibawah Susy, dan tidak seharusnya
cowoq2 lebih suka ke Winda. Karena itu Susy selalu berusaha untuk
merendahkan Winda di depan kawan2 sekelasnya. Susy mempunyai 3 orang
kawan karib, yang merupakan anak dari rekan bisnis ayah Susy, mereka
juga iri dengan Winda yang selalu jadi pusat perhatian.
Mereka berempat selalu mencari2 cara untuk merendahkan Winda, supaya
cowoq2 tidak lagi suka pada Winda. Cara mereka sangat buruk, seringkali
mereka memanggil Winda sebagai anak budak. Suatu hari mereka berempat
mengundang Winda ke rumah Susy, sebenarnya Winda tidak mau, tapi karena
mereka terus memaksa Winda tidak punya alasan lagi untuk menolak. Kira2
jam 2 siang Winda dengan masih memakai baju osis sampai di rumah Susy,
yang sangat besar di daerah pondok Indah, dan ketika masuk rumah Susy,
Winda melihat ternyata Susy itu sangat kaya raya, di rumah Susy yang
luasnya hampir 5000m2 itu terdapat 5 mobil kelas atas di pekarangan
dengan merek2 seperti Ferrari, BMW, Mercy new eyes, Land Cruiser, dan
Innova. Winda juga kagum dengan pekarangan rumah Susy yang banyak sekali
pohon. Susy juga punya 3 pembantu wanita, 1 tukang masak wanita, 1
tukan kebun dan 2 supir pribadi, pokoknya.
Lalu Winda di antar masuk oleh salah satu pembantu itu untuk menemui
Susy, keruang keluarga lantai 2. Disana Susy dan ketiga kawanya sudah
mengumpul sambil makan makanan kecil dan bermain kamera. Begitu melihat
Winda, Susy langsung berkata nyampe juga loh, walau telat ampir satu
jam, gua kira elu nyasar ato gak datang. Kebetulan nich gua lagi
ngeliatin performance appraisal para staff babe gua, salah satunya
adalah bapak elu, dan gua punya hak untuk kasih input ke babe gua
sepanjang yang gua tahu, menurut elu performance bapak elu harus gua
bilang bagus ato bapak elu harus gua saranin cari kerjaan lain yach ?
Winda tidak bisa menjawab saat itu dan matanya berkaca2 karena dia
kebayang kalo ayahnya sampai di pecat keluarganya bisa hancur, ke-2
adiknya bisa putus sekolah karena tidak ada biaya, dan Winda sudah pasti
tidak bisa ke perguruan tinggi. Belum sempat Winda menjawab, Susy
bicara lagi sambil memegang kamera barunya, o iya, kebetulan gua punya
hobby baru photography, karena elu merupakan benda yang menarik, gua mao
elu jadi objek photo gua. Winda terdiam. Susy kemudian meneruskan
kalimatnya untuk jadi objek photo gua, elu musti tukar baju, ini gua
kasih baju, cepat tukar di kamar situ, sambil menunjuk ke arah kamar
mandi. Winda menyadari bahwa pakaian yang di terimanya itu adalah
sepasang bikini mungil warna putih. Lalu Winda masuk ke kamar mandi,
sebenarnya Winda merasa berat hati dan malu mengenakan bikini mini putih
itu di depan kawan2 sekelasnya, tapi dia merasa tidak bisa menolak.
Selesai mengganti bajunya dan dengan memakai bikini mini yang tipis itu
Winda merasa sangat terhina dan malu karena bikini itu sangat kecil dan
tipis, di kaca kamar mandi Winda bisa melihat bahwa pentilnya menerawang
samar2 dari balik bikini atasnya dan di tengah bikini bawahnya bagian
depan samar2 ada warna hitam menerawang, sedangkan belahan pantatnya
terpampang jelas dengan hanya satu tali menutupi belahan pantatnya.
Winda hampir menangis saking merasa malunya melihat penampilannya di
kaca. Tiba2 pintu kamar mandi terbuka dan Susy dan ke3 temannya ternyata
membuka pintu kamar mandi dengan kunci serep, dan Susy langsung berkata
pake nangis lagi, heh budak cepetan gua udah gak sabar ambil photo
bugil elu nich. Teman Susy begitu melihat Winda langsung kasih komentar
elu benar2 pantas pakai baju itu daripada baju sekolah elu, ini baju
benar2 sesuai dengan drajat elu sebagai budak. Sebelum memberi instruksi
lebih lanjut, Susy dan 3 kawannya memelototi tubuh Winda dari atas
kebawah yang hanya terbalut 2 helai kain tipis, dan tampak wajah mereka
menyeringgai ketika melihat bikini bawah Susy yang menawang warna hitam,
mereka berkata wah jembutnya nongol tuch, tangan Winda secara refleks
menutupi depan depan celana dalamnya, Winda merasa mukanya sangat panas.
Oke kita mulai kata Susy, hayo Winda elu berdiri sebelah sana, ke-2
tangan elu di belakang kepala, kaki dibuka agak lebar dan rada jinjit,
dengan malu2 Winda mengambil posisi itu, kemudian Susy mengambil
beberapa photo Winda. Hayo sekarang photo berempat kata Susy kepada ke3
temanya, posisi Winda tetap seperti itu, kalian bertiga memegang tubuh
Winda. Ria (temannya Susy) satu tangan kamu memegang paha kanan Winda
sebelah atas dan jari2nya sedikit masuk ke dalam celana Winda kata Susy
memberi instruksi. Angel kamu sama seperti Ria, tapi yang kamu pegang
adalah paha kiri Winda, dan jari2 kamu juga masuk sedikit. Siska kamu
berdiri di belakang Winda, sambil memegang ke-2 dua payudara Winda,
Winda pertama berusaha menolak waktu tangan temannya mau memasukan ujung
jarinya ke dalam celana dalamnya, tapi Susy membentaknya untuk jangan
macam2, Winda merasa sangat risih, aneh, geli dan terhina di photo dalam
posisi seperti ini, karena dia merasa Tangan kawannya menyentuh ujung
bulu vaginanya dan menekan2 dadanya. Oke sekarang pemotretan ke-3 kata
Susy posisi kalian ber-4 tetap seperti itu, tapi Winda harus melepas
bikini atasnya, Siska tolong lepas bikini atas Winda. Winda mencoba
untuk melawan ketika Siska mau melepas tali bhnya, tapi Susy
mengingatkan kamu udah tahu apa yang harus saya taruh di diperformance
bapak elu ? Terpaksa Winda pasrah saja BHnya dilepas oleh Siska, dada
Winda teracung jelas putingnya yang coklat kemerahan kini tampak sedikit
menegang, Susy dan ke-3 kawannya menyerigai melihat Winda yang
telanjang dada dan terus mengamati dada Winda dengan komentar2 jorok.
Winda hampir2 tidak kuat menahan perasaan malu dan terhina, berdiri
didepan temannya dengan bertelanjang dada dengan hanya mengenakan sebuah
bikini mini. Oke kita lanjutkan photo2 kita, tangan kamu Siska coba
menutupi dada Winda. Ketika tangan Siska menyentuh puting payudara Winda
yang terbuka, Winda hanya bisa mendesah geli2 enak bercampur malu.
Siska lalu berkata wah Win, puting elu rasanya mengeras, Winda hanya
bisa tertunduk malu tak berdaya. Sebelum photo ke-4 coba kalian berikan
baby oil ini ke seluruh tubuh Winda. Ria, Siska dan Angel, mengusapkan
baby oil ke seluruh tubuh Winda, tidak lupa mereka me-massage dada
Winda. Saat itu ada 2 pembantu wanita Susy yang kebetulan naik ke lantai
atas dan ikut menonton adengan photo ini. Winda merasa sangat malu
ditonton oleh banyak orang dalam posisi seperti ini. Winda juga merasa
geli dan nikmat ketika tangan kawannya meremas-remas dadanya dan
memainkan pentilnya. Kawan2nya berteriak wah putingnya makin mengeras,
Winda sangat seksi sekali saat itu, tubuhnya mengkilat oleh baby oil,
dadanya menegang dan bulu vaginanya samar2 menyembul dari balik celana
dalamnya. Oke sekarang kita melakukan session photo ke-4, dan photo ke-4
ini kita akan ambil di dekat kolam renang. Winda harus berjalan dengan
bertelanjang dada dari lantai 2 rumah Susy ke lantai 1 dengan setengah
dipaksa oleh kawan2nya serta ditertawakan oleh seluruh pembantu Susy.
Winda mencoba menutupi payudaranya dengan ke-2 tangannya dari padangan
para pembantu Susy terutama begitu samapai di kolam tampak ke 2 supir
dan tukang kebun Susy yang tersenyum2 melihat pemandangan ini. Begitu
sampai dipinggir kolam renang Susy memberi instruksi ke Winda untuk
mengambil sapu untuk membersihkan seluruh pinggir kolam, dan Susy akan
mengambil photo selama Winda menyapu. Susy benar2 seksi sekali saat itu,
dengan hanya memakai sepotong bikini kecil yang menutupi vaginanya dia
harus menyapu seluruh pinggir kolam dengan belasan padangan mata tidak
berkedip ke arah payudara Winda yang bergoyang2 dengan indah. Winda
sudah hampir nangis tak kuat menahan malu, Winda harus menyapu sambil
bertelanjang dada kurang lebih selama 10 menit, sebelum Susy berkata
stop. Susy berhasil mengambil kurang lebih 15 buah photo Winda yang
bertelanjang dada. Lalu sambil duduk Susy meminta Ria dan Siska menarik
Winda ke depannya, posisi celana dalam Winda pas di depan pandangan Susy
sehingga gundukan hitam dibalik celana dalam Winda tampak lebih jelas,
sambil duduk Susy mengelus2 bagian depan celana dalam Winda dengan depan
dan belakang tangannya, sementara ke-3 teman Susy meremas2 dada Winda.
Winda beusaha melawan karena dia merasa tidak pantas Susy menggosok2
vaginanya, tapi Susy membentak Winda dan menyuruh Winda kembali menaruh
ke-2 tangannya ke belakang kepala. Winda hanya bisa meram saja menahan
perasaan malunya dan geli. Setelah kurang lebih 3 menit menggosok2 Susy
bertanya ke Winda gimana rasanya ? Winda tidak dapat menjawab dia hanya
memejamkan matanya, karena dia berusaha menahan perasaan malu dan geli2
enak akibat semua bagian tubuhnya digerayangi. Tiba2 Susy memerintahkan
Ria dan Siska untuk melepaskan celana Winda, dan memerintahkan Winda
untuk tidak melawan. Winda sekarang benar2 telanjang bulat didepan
kawan2nya, beruntung posisinya membelakangi para pembantu Susy. Bulu
vagina Winda tampak menarik tidak terlalu lebat tapi cukup hitam dan
tumbuh teratur membentuk suatu gundukan, bibir kemaluannya yang sudah
mulai biasa tampak samar2. Susy sambil tertawa terus mengamati Winda
yang sudah berdiri telanjang dihadapannya sambil sekali2 menyentuh ato
memainkan tubuh telanjang Winda. Susy kemudian menyuruh Winda membalik
badan menghadap ke para pembantunya tapi memperbolehkan Winda untuk
menutupi Vaginanya dengan tangannya. Susy berkata elu itu pantasnya
untuk tukang kebun ato supir gua, jangan coba2 saingan untuk dapetin
cowoq2 di kelas tahu. Tampak jakun dari tukang kebun dan supir Susy
naik-turun menahan nafsu melihat pemandangan seperti ini, para pembantu
Winda bersorak, wah non ini mah udah kayak behind the scenenya film
blue. Dan Winda merasa seperti mau pingsan saking malunya. Susy kemudian
menyuruh Winda untuk berlari mengelilingi kolam renang dengan
bertelanjang bulat. Susy kembali mengambil kamera dan mengambil gambar
Winda yang sudah telanjang bulat. Winda berusaha sebisa mungkin berlari
sambil menutupi vaginanya dengan tangan. Sewaktu Winda lari, ternyata
adik Susy, si Joni yang kelas 3 SMP sudah pulang kerumah dengan 2
kawannya, Arif dan Joko. Mereka langsung ikut nimbrung menonton adengan
Winda berlari mengelilingi kolam tanpa sehelai benangpun, hanya tangan
Winda saja yang dipakai untuk menutupi auratnya. Keringat Winda sudah
bercucuran saat itu karena lelah berlari sehingga membuat payudaranya
tampak berkilat. Joni dan ke-2 kawannya mendekati Susy dan membisiki
Susy untuk memberi perintah agar Winda berhenti berlari dan hanya
berjalan ditempat saja dihadapan mereka. Muka Winda kembali terasa panas
ketiga bertatapan mata dengan Joni dan ke-2 kawannya yang terus
menyeringgai. Joni kemudian kembali membisiki Susy untuk meminta Winda
melompat2 di depan mereka, Winda terpasak melompat walaupun sudah sangat
letih sehabis berlari. Joni dan kawan2 cukup menikmati payudara Winda
yang bergoyang2 walaupun tangan Winda tetap menutupi vaginanya. Kemudian
Susy kembali memberi perintah Winda untuk mendekat ke-tempat duduknya
sehingga posisi Vaginanya yang tertutp tangan kurang lebih pas di depan
pandangan Susy. Susy memerintahkan Winda untuk menaruh tangannya kembali
diatas kepala. Sehingga aurat Winda terpampang jelas, Winda bisa
mendengar dengan jelas decak kagum Joni dan ke-2 kawannya yang
mengomentari tubuhnya yang tanpa tertutup oleh sehelai benangpun. Kata2
kotor terdengar dengan jelas, Joni berkata kepada Susy, Sus gua rasa ini
budak perlu dibikin orgasme. Winda saat itu hanya bisa pasrah, muka
Winda terasa panas saat itu. Susy kemudian mulai menyentuh dan memainkan
vagina Winda yang masih perawan dengan jari tangannya dengan sedikit
memasuk2kan, mengorek2 dan mengosok2kan jari tangannya ke vagina Winda,
Winda hanya bisa pasrah dan memeramkan matanya saja sambil merasakan
berbagai macam sensasi saat itu, vaginanya terasa sakit, perih dan geli,
enak sementara belasan pasang mata terus mengamati tubuh telanjang
Winda yang tidak berdaya, pandangan mereka terarah ke vagina Winda. Susy
kemudian membentak buka mata elu gua mau melihat penderitaan elu dari
mata elu. Winda terpaksa membuka matanya merasakan vaginannya
dipermainkan. Mereka tertawa melihat mata Winda yang kadang berkedip2
dengan mulut terbuka menahan rasa geli di vaginannya. Setelah kurang
lebih 4 menit, vagina Winda sudah makin basah, Susy memerintahkan
temannya untuk mengambil vibrator dan meletakannya vibrator tersebut di
vagina Winda, Winda merasa sangat geli dan mulai merengah dan
mengerang2, sekali2 Susy mematikan vibratornya supaya efeknya makin
lama, dan Winda bisa lebih sadar bahwa semua orang memperhatikannya
sehingga menambah perasaan malunya, setelah kurang lebih 30 menit
akhirnya Winda pun mencapai puncak orgasmenya, cairan bening keluar
membasahi vibrator. Susy dengan sinis berkata enak luch yach gua bikin
orgasme. Winda merasa sangat lemas dan malu karena ini pertama kalinya
dia orgasme dengan bertelanjang bulat di depan beberapa pasang mata yang
menatapnya. Susy dan kawan2 kemudian berkata kepada para pembantunya,
gua naik dulu lapar mao makan, tolong anak ini dimandiin dan setelah
selesai suruh naik ke atas ke ruang makan. Winda dalam keadaan telanjang
bulat ditinggal begitu saja dengan para pembantunya Susy. Winda
berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya, sementara para
pembantu itu menarik Winda kedekat selang air untuk disemprot dan
dimandiin. Para pembantu Winda yang berjumlah 3 itu mulai menyemprot
Winda dengan selang air, kumudian mulai menyabuni tubuh Winda, Winda
merasa sangat geli dan aneh ketika tangan2 itu menyentuh tubuhnya untuk
menyabuni rambut kepalanya, lehernya, punggungnya, ketiaknya, perutnya,
payudara, betisnya, pahanya dan sela2 pahanya, tapi Winda tetap kekeh
untuk menutup vaginanya dengan ke-2 tangannya. Sementara itu para supir
sudah pergi melaksanakan tugas, hanya tukang kebun saja yang sembari
membersihkan kebun terus mencoba melirik kearah Winda yang sedang
dimandikan.
Setelah selesai, salah satu pembantu itu berkata mbak Winda sudah
ditunggu non Susy, mbak disuruh naik keatas. Winda terpaksa berjalan
kelantai atas dengan telanjang bulat dan basah, karena setelah mandi dia
tidak dikasih handuk, Winda mencoba berjalan dengan berat hati ke
lantai 2, berbagai macam perasaan marah, malu, terhina berkecamuk dalam
hatinya, belum lagi rumah Susy yang memakai AC central yang distel cukup
dingin.membuat Winda yang keletihan dan kedinginan itu beberapa kali
menggigil kedinginan. Sesampainya Winda di kamar makan, Susy dkk
ternyata baru selesai makan. Begitu melihat Winda, Susy dkk kembali
menyeringgai dan kembali memperhatikan tubuh Winda yang telanjang dan
basah dengan pandangan merendahkan, Winda hanya bisa berusaha tabah
menghadapi cobaan ini. Lalu Susy berkata wah makanannya sudah habis,
supaya elu jangan sakit elu makan makanan sisa dari piring gua aja dech,
hayo kawan2 kumpulkan makanan sisa kalian jadi satu biar Winda yang
menghabiskannya. Mereka lalu memberikan satu piring makanan sisa ke
Winda dan meminta Winda untuk makan dilantai, Susy dan kawan2 nya
kembali memperhatikan tubuh telanjang Winda yang sedang makan dengan
terpaksa. Tiba2 bruno dan Blacky anjing herder Susy muncul, melihat ada
orang asing di rumahnya Bruno langsung menyalak dan mengancam Winda,
ternyata bruno dan Blacky tidak menggigit mereka hanya menjilat2 tubuh
Winda untuk berkenalan, anjing2 itu menjilati tubuh Winda, payudara
Winda dan juga vagina Winda, teman2 Winda tertawa melihat Winda yang
sedang telanjang bulat sangat ketakutan dan jatuh bangun diterjang
anjing2 itu, Susy berkali2 mengambil foto Winda ketika ke-2 anjing itu
menjilat2 vagina Winda.
Kemudian Susy dan kawan2 berunding keras2, habis ini kita bikin acara
apa yach ? photo2 sudah, acara lari bugil sudah, apa lagi yach yang bisa
bikin Winda tambah malu ? Kita botakin saja rambutnya ato cukur bulu
kemaluanya kata Siska menimpali. Ato kita undang teman2 sekelas kerumah
elu Sus, kata Ria memberikan usul, jangan2 kata Angel gua punya ide
lebih baik, gimana kalo ke-2 adik Winda saja si Rudy dan Dewi yang kita
undang, dan kita paksa mereka melihat tubuh telanjang kakaknya yang
tercinta, supaya mereka juga memandang rendah Winda. Winda hanya bisa
pasrah sambil menggigil membayangi apa yang akan terjadi kedirinya
berikutnya. Tapi ternyata kemudian tiba2 ibu Susy yang baru pulang
arisan muncul dengan 2 orang temannya, yang terpesona melihat seorang
ceweq cantik dalam keadaan tanpa busana, sedang dikerjain oleh anaknya.
Ibu Susy kemudian menegur Susy agar jangan mempermainkan Winda. Kemudian
dengan berlagak baik dia merangkul Winda sambil tidak lupa menjamah
payundara Winda, kemudian mereka menduduki Winda di sofa yang tetap
dalam keadaan telanjang. Ibu Susy dan kawan2 mengajukan pertanyaan ke
Winda, sementara mata mereka dengan rakus dan senyum menyeringgai tetap
memandang tubuh terlanjang Winda, terutama vaginanya yang ditumbuhi oleh
rambut halus yang rapih sehingga bibir kemaluannya tampak samar2,
sehingga vagina Winda tampak sangat seksi. Setelah beberapa saat, ke-2
ibu ini yang ternyata ada bakat lesbiah mulai aggresive mengerayangi
tubuh Winda. Mula2 mereka berlagak akrab dengan menaruh tangan mereka di
paha Winda, kemudian memegang perut Winda, setelah itu tangan mereka
merayap naik ke atas menjamah payudara Winda. Winda terkejut, karena dia
mengira ibu Susy dan temannya bermaksud akan menolongnya, dia tidak
menyangka bahwa mereka mulai memainkan tubuhnya juga. Untuk mengalihkan
perhatian Winda, Ibu Susy kemudian kembali menanyakan beberapa
pertanyaan, seperti apakah Winda pernah berhubungan sex, atau pernah
telanjang sebelumnya dan beberapa pertanyaan lain, Winda menjawab tidak
tapi ibu Susy mendikte dia untuk menjawab iya. Sementara Winda berusaha
berkonsentrasi menjawab pertanyaan ibu Susy, ke-2 ibu tadi dengan
leluasa memainkan payudara dan vagina Winda, Mereka menghisap payudara
Winda kemudian mengorek2 vagina Winda, ato sesekali mencabut bulu
kemaluannya yang mebuat Winda kesakitan. Setelah kurang lebih lima menit
tangan ibu tadi menempel dan mengorek2 kemaluannya Winda mulai
merasakan suatu sensasi, perasaan geli dan nikmat di vaginanya sehingga
kelentit vaginanya dan puting susunya kembali menegang, sehingga dia
tidak mampu lagi menjawab pertanyaan2 ibu Susy, sementara ke-2 wanita
itu mengetahui bahwa Winda sudah sangat terangsang, tambah cepat
mengocok vagina Winda, para ibu tadi mengorek2 vagina Winda dan
menjilati payudaranya, Winda hanya bisa terengah2 dengan disaksikan
beberapa pasang mata, tidak lama kemudian cairan lengket kembali
menyemprot dari vagina Winda, Winda mencapai orgasme ke-2 dengan
diperhatikan oleh beberapa pasang mata. Setelah itu Susy memperbolehkan
Winda untk pulang sambil berkata bahwa setelah hari ini Winda akan jadi
terkenal, berkat foto2nya.